Breaking News
Loading...

Cara Mengatasi Penyakit Cacingan

22.30
Ada tiga jenis cacing yang paling umum menyebabkan penyakit cacingan, yaitu :

Cacing Pita
Cacing pita atau Cestodes, dapat dikenali dari bentuknya yang tampak seperti pita yaitu pipih dengan ruas-ruas pada seluruh tubuhnya. Panjang cacing pita dewasa dapat mencapai 4,5 hingga 9 meter.

Cacing pita memasuki tubuh manusia ketika tangan yang bersentuhan dengan tinja yang mengandung telur cacing berdekatan  dengan mulut ataupun makan makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi. Selain itu, daging babi, sapi ataupun ikan yang mentah juga diketahui dapat menyebabkan masuknya cacing pita pada tubuh manusia. Cacing tersebut kemudian dapat hidup dalam usus.

Gejala infeksi cacing pita antara lain sakit perut dan terkadang diikuti dengan muntah dan diare. Namun, bisa saja infeksi cacing pita tidak menimbulkan gejala atau disalahartikan sebagai penyakit lain.

Untuk mengetahui secara pasti apakah seseorang menderita infeksi akibat cacing pita yaitu dengan pemeriksaan tinja. Biasanya cacing pita akan tampak seperti biji beras ataupun lebih panjang. Untuk memastikannya, bisa langsung konsultasi dengan dokter Anda dan jika Anda terinfeksi, maka perlu dilakukan pengobatan oleh dokter.

Sebagian besar infeksi cacing pita dapat dengan mudah diobati, namun sebagian lagi dapat menyebabkan komplikasi serius.
 
Cacing Tambang
Cacing tambang atau helminths dalam bentuk larva dan dewasa dapat hidup dalam usus halus manusia dan dapat menjangkiti binatang peliharaan, termasuk anak kucing dan anjing.

Umumnya kita bisa terinfeksi cacing tambang karena interaksi dengan tanah hangat dan lembap yang di dalamnya terdapat telur atau cacing tambang. Anak-anak merupakan golongan yang paling berisiko karena kecenderungan bermain dan berlarian di atas tanah yang terkontaminasi.

Cacing tambang dewasa dengan panjang  sekitar 5-13 milimeter dapat menembus kulit yang tidak beralas kaki  kemudian masuk ke sirkulasi darah dan ikut terbawa ke dalam paru-paru dan tenggorokan, jika tertelan, maka cacing akan memasuki usus.

Sebagian besar infeksi cacing tambang tidak menimbulkan gejala. Namun, sebagian lagi akan merasakan gatal dan ruam di sekitar area kulit tempat larva masuk. Terkadang diikuti dengan batuk dan napas yang berbunyi karena larva memasuki paru-paru.

Infeksi cacing tambang yang berat dapat menyebabkan diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan dan berat badan, kelelahan dan kehilangan darah  yang mengarah pada anemia akibat kekurangan zat besi dan kehilangan protein. Pada anak-anak, hal ini dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan  dan perkembangan mental.

Diagnosa infeksi cacing tambang adalah dengan meneliti keberadaan telur cacing melalui pemeriksaan tinja dengan menggunakan mikroskop. Untuk menentukan seberapa parah infeksi yang terjadi, perlu dilakukan penghitungan telur yang ada.

Pengobatan infeksi cacing tambang dengan menggunakan obat anti cacing atau antihelmintik, harus melalui konsultasi dan di bawah pengawasan dokter. Jika sudah menyebabkan anemia, obat tersebut perlu diberikan bersama suplemen zat besi.

Cacing Kremi
Cacing kremi berwarna putih dan halus, dengan panjang sekitar 5-13 milimeter. Infeksi cacing kremi paling banyak dialami oleh anak-anak usia sekolah, terutama karena telur cacing ini sangat mudah menyebar.

Infeksi cacing kremi umumnya disebabkan menelan atau menghirup telur cacing kremi yang sangat kecil dan bisa dari dalam makanan, minuman atau jari yang terkontaminasi. Telur kemudian akan memasuki usus dan berkembang dalam beberapa minggu.

Perpindahan telur cacing dapat terjadi ketika seseorang mengalami gatal pada bagian anus dan menggaruknya. Hal itu menyebabkan telur cacing berpindah ke jari yang kemudian menyentuh berbagai permukaan benda ataupun orang lain.

 Gejala yang kemungkinan dirasakan saat seseorang terinfeksi cacing kremi adalah rasa gatal di bagian anus atau vagina. Rasa gatal disebabkan cacing kremi betina akan bertelur pada lipatan kulit di sekitar anus. Selain itu, gejala infeksi cacing kremi juga dapat menyebabkan kesulitan tidur, tidak nyaman, gelisah dan seringkali mengalami sakit perut atau mual. Namun,bagi sebagian orang, infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala khusus.

Untuk mengatasi infeksi cacing kremi, dokter kemungkinan akan memberikan obat tidak hanya untuk penderita, namun pada seluruh anggota keluarga untuk mencegah infeksi dan infeksi berulang. Sebagian orang merasakan efek samping ringan pada saluran pencernaan  selama pengobatan. Obat yang biasa diresepkan adalah mebendazole dan albendazole.
Tips Mencegah Infeksi Cacing

Salah satu cara efektif mencegah penyakit cacingan yaitu dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, ada beberapa langkah lain yang dapat menangkal infeksi akibat cacing yaitu :
  • Pilih daging dan ikan yang segar dan simpan dengan baik, kemudian masak hingga matang.
  • Buah dan sayuran harus dicuci secara saksama sebelum dikonsumsi.
  • Jika terinfeksi, basuh bagian anus Anda pada pagi hari untuk mengurangi jumlah telur cacing, karena cacing biasa bertelur pada malam hari.
  • Ganti pakaian dalam dan seprei setiap hari selama terinfeksi.
  • Cuci pakaian tidur, seprei, pakaian dalam, dan handuk dengan air panas untuk membasmi telur cacing.
  • Hindari menggaruk di sekitar anus yang gatal. Rawat kuku dengan mengguntingnya secara teratur, agar tidak ada tempat untuk telur cacing. Jangan menggigit kuku.
  • Cuci tangan secara teratur, terutama setelah buang air, mengganti popok bayi, dan sebelum makan.
  • Hindari berjalan tanpa alas kaki dan menyentuh tanah atau pasir tanpa sarung tangan.
Penyakit cacingan sebaiknya tidak dianggap remeh. Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala-gejala penyakit cacingan, konsultasikan dengan dokter mengenai cara penanganan yang tepat.

UNTUK KONSULTASI DAN PEMESANAN HUBUNGI
082138608050 / 087736638767
BBM pin : 5E532D52
BBM pin : 5AEF1DAB
WhatSApp : 082138608050


Sumber Dari Pakar Kesehatan Indonesia
 
Toggle Footer